Senin, 24 Mei 2010

Mengalami estetika arsitektur

Sebagai pemanfaat (karya) arsitektur, pengguna bangunan akan mengalami estetika arsitektur. Dengan demikian dia tidak saja bertindak sebagai pengamat (observer) atau sebagai kontemplator semata, tetapi dia juga menjadi partisipan di dalamnya. Untuk itulah arsitek perlu memasukkan estetika sensori dan estetika simbolik dalam rancangannya, mendampingi estetika formalnya. Bagaimanakah pendapat teman-teman mahasiswa Program Pasca Sarjana Arsitektur (baik S2 maupun S3) yang mengikuti kuliah saya di bidang studi Kritik Arsitektur maupun bidang studi Perancangan Arsitektur terhadap pernyataan tersebut. Berilah dasar argumentasi ilmiah dalam menguraikan pendapat anda, dengan mengutip teori-teori terkait. Tentu saja pendekatan perilaku dalam berarsitektur merupakan perhatian utama dalam berargumentasi. Sampaikan pendapat anda dalam bentuk komentar untuk tulisan saya ini, paling lambat tanggal 31 Mei 2010. Saya tunggu. Sri Amiranti.